 |
| Ir. H. Irving Kahar Arifin, ME, IPU, menjadi narasumber dalam kuliah tamu di Universitas Riau (Unri). |
PEKANBARU (NU)– Dewan Penasihat Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Wilayah Riau, Ir. H. Irving Kahar Arifin, ME, IPU, menjadi narasumber dalam kuliah tamu di Universitas Riau (Unri).
Kuliah tamu ini bertema “Mengalir untuk Hidup: Peran Desain dan Efisiensi Irigasi dalam Pembangunan Infrastruktur Nasional” yang digelar oleh Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Unri, Senin (6/10/2025).
Kegiatan yang berlangsung di gedung C Fakultas Teknik Unri ini diikuti mahasiswa dan dosen dari berbagai program studi. Kuliah umum ini menjadi bagian dari pembelajaran mata kuliah Irigasi, dengan tujuan memperluas wawasan akademik tentang pentingnya desain dan efisiensi sistem pengairan dalam mendukung pembangunan infrastruktur nasional yang berkelanjutan.
Melalui surat resmi bernomor 40770/UN19.5.1.1.7/TU.00.01/2025, Jurusan Teknik Sipil Unri mengajukan permohonan kepada PII Cabang Siak untuk menghadirkan Ir. Irving sebagai narasumber. Ketua Jurusan Teknik Sipil, Dr. Ir. Muhamad Yosa, S.T., M.Sc., IPU, menyampaikan kehadiran Irving Kahar Arifin sangat relevan dengan kebutuhan akademik mahasiswa teknik saat ini.
“Pak Irving memiliki rekam jejak profesional yang sangat komprehensif di bidang irigasi dan infrastruktur air. Beliau memahami secara mendalam keterkaitan antara desain, efisiensi, dan kebijakan pengelolaan sumber daya air. Kami memandang penting mahasiswa Teknik Sipil Unri menjadikannya sumber inspirasi,” ujar Yosa.
Menindaklanjuti undangan tersebut, PII Cabang Siak menerbitkan Surat Tugas Nomor 004/PII-SIAK/X/2025, yang ditandatangani Ketua Ir. E.A. Jitrana, S.Pd., M.T. dan Sekretaris Yodi Sarjono, S.T., M.T., M.Eng., pada 3 Oktober 2025 di Siak Sri Indrapura.
Dalam kuliahnya, Irving menjelaskan irigasi merupakan sistem pengelolaan air yang memiliki peran strategis dalam ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat. Ia mengutip Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2006, yang mendefinisikan irigasi sebagai sistem pengelolaan air yang bertujuan untuk menyediakan, mengatur, dan mendistribusikan air secara buatan ke lahan pertanian, tanaman, dan peternakan untuk menunjang pertumbuhan serta meningkatkan hasil panen.
Menurut Irving, pengertian tersebut menunjukkan bahwa irigasi tidak hanya sebatas teknis pengairan, tetapi bagian integral dari pembangunan ekonomi, sosial, dan lingkungan.
“Irigasi adalah nadi kehidupan. Ia mengalirkan bukan hanya air, tetapi juga harapan dan produktivitas. Karena itu, desain sistem irigasi harus efisien, adaptif, dan berpihak pada keberlanjutan,” jelasnya.
Irving juga menjelaskan seorang insinyur teknik sipil harus memiliki integritas, kompetensi, dan inovasi dalam setiap proyek. Ia mengingatkan mahasiswa agar tidak sekadar menguasai teori dan hitungan, tetapi juga memahami konteks sosial dan ekologis dari setiap infrastruktur yang mereka rancang.
“Saya senang bisa berbagi ilmu dan pengalaman dengan mahasiswa. Transformasi pengetahuan seperti ini penting untuk mencerdaskan generasi muda, agar mereka siap menjadi insinyur yang berintegritas dan berdaya saing,” ungkap Irving Kahar Arifin.
Kuliah umum yang berlangsung interaktif itu diakhiri dengan sesi tanya jawab seputar perencanaan jaringan irigasi, efisiensi sistem, hingga inovasi teknologi berbasis lingkungan. Antusiasme mahasiswa menunjukkan bahwa topik ini sangat relevan dengan tantangan pembangunan masa depan.
Bagi Fakultas Teknik Unri, kegiatan ini menegaskan pentingnya kolaborasi antara dunia akademik dan organisasi profesi teknik. Dengan semangat “Mengalir untuk Hidup”, Irving mengajak mahasiswa untuk menjadikan ilmu dan etika profesi sebagai aliran kehidupan yang membawa manfaat bagi masyarakat luas.
“Seperti air, ilmu dan kebaikan harus terus mengalir. Dari generasi ke generasi, agar kehidupan terus tumbuh dan memberi manfaat bagi banyak orang,” pungkasnya. (Masgin)