![]() |
Ilustrasi |
SIAK (NU)- Situasi kebatinan pasca gugatan baru ke MK semakin memanas di Siak. Terbaru, salah satu kubu penggugat atas nama Ucok, mengadu ke polisi karena merasa diancam pakai senjata tajam oleh seorang warga inisial WF. Padahal fakta yang terjadi sebaliknya.
"Dio yang duluan datang ke rumah sayo. Mengancam keluarga kami. Harusnyo emak sayo yang trauma gegara kelakuan Ucok gantung ni. Malah dio pulak yang lapor polisi. Wajar sayo membela diri karena dio datang mengancam keluarga kami gegara urusan politik," kata WF pada media, Rabu (16/4/2025).
WF mengaku tak khawatir dengan laporan Ucok. Karena dia sudah tahu kelakuan dan watak asli dari Ucok cs.
"Kelakuan mereka ini orang dah tau. Dio datang duluan ke rumah sayo. Mako sayo kejo semalam tu karena geram menengok kelakuannyo," kata WF.
Sebagaimana diketahui, hasil Pemilihan Suara Ulang (PSU) Pilkada Siak kembali digugat ke Mahkamah Konstitusi oleh Sugianto, warga Pelalawan yang juga mantan Caleg PKB yang gagal ke Senayan.
Sugianto melakukan gugatan tanpa melibatkan Calon Bupati Irving Kahar. Tindakannya tak sendirian, ia dibantu Juwana Cs yang juga tercatat pernah menjadi Caleg gagal.
Selain itu juga ada nama Ucok, warga Siak yang juga dikenal dengan nama 'Ucok Gantung' karena pernah terlibat skandal nyaris meninggal karena gantung diri akibat masalah rumah tangga.
"Akibat ulah mereka-mereka yang bermasalah secara akhlak dan moral seperti ini, nasib rakyat se Kabupaten Siak jadi terganggu. Sugianto Caleg gagal asal Pelalawan, Juwana juga Caleg gagal. Si Ucok ini pernah dikenal mau bunuh diri. Kepentingan rakyat Siak diganggu oleh orang-orang model begini. Ironis sekali," kata Farizi, salah satu tokoh muda Siak.
Tak hanya itu kata Farizi, orang-orang yang menjadi dalang di balik gugatan kedua ke MK, dikenal tipe pragmatis."Bagi mereka itu yang penting negosiasi. Uang. Mana ada itu mereka bilang demi demokrasi dan kebenaran. Sudah jelas semua ini soal duit. Orang-orang yang kenal pasti tau kalau otak mereka hanya soal duit," katanya.
Sebelumnya Cabup Paslon 01 Irving juga membenarkan bahwa Sugianto bertindak tanpa seijinnya. Begitu juga dengan Juwana, Ucok, dll yang tak lain adalah mantan Timsesnya.
"Padahal instruksi saya jelas bahwa Paslon 01 menerima kekalahan di Pilkada Siak dan demi perubahan Siak kami mendukung Paslon 02 saat PSU lalu. Tapi mereka masih bertindak di luar kendali dan diduga kuat karena kepentingan pribadi, ini sangat merugikan rakyat Siak," kata Irving Kahar.
Ditegaskan oleh mantan Kadis PU Siak ini, dirinya tidak ikut menandatangani berkas permohonan. "Saya bahkan tidak tahu perihal adanya gugatan. Makanya sesuai ketentuan MK, saya sudah melakukan upaya pencabutan gugatan ke MK. Kita ingin Siak segera ganti Bupati," katanya. (Mg)