Irving Kahar Arifin |
SIAK (NU) - Inovasi air murah dari Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PU Tarukim) meraih skor tertinggi se -Kabupaten Siak dari Innovative Government Award (IGA) 2024. Inovasi air murah ini mengalahkan program Bujang Kampung dengan selisih angka mencapai 5 poin.
IGA merupakan penghargaan tahunan dari Kemendagri kepada Pemerintah Daerah atas semangat dan keberhasilannya melakukan inovasi. Terutama di bidang peningkatan layanan publik, tata kelola pemerintahan dan pembangunan. Penilaian atas skor yang didapat baru keluar pada Agustus 2024, dengan hasil menempatkan program Air Murah Dinas PU Tarukim Siak sebagai juara I.
Data IGA 2024, program air murah meraih estimasi skor kematangan 109, Bujang Kampung justru tidak masuk 3 besar, dengan skor lima anak tangga di bawah air murah, yaitu 104. Sementara peringkat 2 dan 3 disapu Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil), yaitu program Pelampung dengan skor 106 dan RTRW-MBK 106.
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dalam Laporan Inovasi Daerah yang ditujukan kepada Pemkab Siak menjelaskan profil inovasi yang dicetuskan eks Kepala Dinas PU Tarukim Siak, Irving Kahar Arifin ini.
Nama inovasi adalah air murah, dibuat oleh dinas PU Tarukim, dengan tahapan inovasi sudah mencapai implementasi. Inisiator inovasi ini adalah Irving Kahar Arifin dengan jenis inovasi digital. Sementara bentuk inovasi daerah adalah inovasi pelayanan publik.
Sub Koordinator Air Bersih, Bidang Cipta Karya, Dinas PU Tarukim Siak, Amir Faizal mengatakan, inovasi ini menitik-beratkan pemakaian air SPAM oleh pelanggan dengan menggunakan layanan token air atau layanan prabayar token untuk kebutuhan rumah tangga, kantor, industri dan lainnya yang dapat diatur sesuai kebutuhan dan kemampuan penggunanya.
“Ini merupakan ide dari kepala Dinas PU Tarukim, Pak Irving, karena melihat beberapa kendala dan kondisi sering terjadi penunggakan tagihan dari pelangan dengan water meter pasca bayar,” ujar Amir, Sabtu (14/9/2024).
Beberapa hal yang menjadi evaluasi oleh Kepala Dinas waktu itu adalah seringnya terjadi perselisihan antara pelanggan dan petugas pencatat meteran air terkait perbedaan jumlah pemakaian dengan hasil pencatatan petugas. Tunggakan biasanya disebabkan oleh keberatan pelanggan untuk membayar biaya beban dan denda keterlambatan.
“Pelanggan dirugikan karena adanya biaya pemakaian minimal yaitu minimal 10m3,” katanya.
Artinya jika airnya tidak dipakai atau pemakaiannya tidak sampa1 10m3, pelanggan tetap bayar abodemen bulanan sebesar Rp 45.000. Permasalahan berikutnya yang ditemukan adalah pelanggan sering antre ketika membayar setiap bulan.
“Berangkat dari kondisi itu muncul ide dari kepala dinas untuk membuat inovasi Air Murah, agar pelanggan tidak dirugikan dan Pemda juga tidak dirugikan,” katanya.
Amir menambahkan, untuk saat ini aplikasinya sudah berjalan. Penerima manfaat dari inovasi ada 2, yaitu pemerintah kabupaten Siak dan pelanggan SPAM.
Manfaat bagi Pemkab Siak adalah: a. Administrasi/pencatatan retribusi air SPAM menjadi lebih akuntabel
b. Meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) melalui retribusi air SPAM
c. Pemakaian layanan Pra Bayar Token mengatasi permasalahan tunggakan pembayaran tagihan oleh pelanggan.
Manfaat bagi Pelanggan adalah :
a. Pemakaian air menjadi terkendali
b. Waktu pembayaran/pembelian air dapat dilakukan kapan saja sesuai jam operasional
c. Pemakaian air menyesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan bayar pelanggan
d. Tidak ada denda keterlambatan bayar
e. Tidak ada pemutusan sambungan rumah karena keterlambatan pembayaran tagihan
f. Menjaga privasi pelanggan karena tidak ada lagi petugas pencatat water meter yang masuk ke perkarangan rumah pelanggan setiap bulannya
g. Pembayaran menjadi lebih mudah dengan melakukan pembelian token pada tempat yang telah ditentukan.
h. Selain diperuntukan pada rumah pribadi, juga sangat sesuai digunakan pada rumah sewa, kos-kosan, ruko dan bangunan usaha lainnya.
Pelanggan UPTD SPAM kabupaten Siak saat ini berjumlah 17.053 SR (sambungan rumah) dan yang menggunakan Water Meter Prabayar (Air Murah) sebanyak 5.666 SR. Sisanya masih menggunakan Water Meter konvensional atau manual sebanyak 11.387 SR.
“Rencana kedepan akan kita ganti secara bertahap Water Meter konvensional ke Water Meter Prabayar (Air Murah),” ujar Amir.
Masyarat bisa memanfaatkan air murah ini dengan cara yang gampang. Masyarakat mendaftar langsung ke kantor masing-masing SPAM IKK di tiap kecamatan untuk menjadi pelanggan UPTD SPAM Siak.
“Tahun-tahun sebelumnya ada juga usulan dari Kepala Dinas PU Tarukim Siak melalui program DAK agar masyarakat bisa mendapatkan Sambungan Rumah (SR) Gratis yang dibiayai oleh DAK,” katanya.
Dari program DAK total rumah yang terpasang sebanyak 1.480 SR yang sudah menikmati Air Murah secara gratis.
Aplikasi Air Murah ini berkaitan dengan Water Meter Prabayar dengan menggunkan token. Untuk membeli token pelanggan tidak perlu lagi harus datang ke kantor-kantor SPAM. “Cukup dengan melakukan pembayaran via rekening penerimaan dinas dan operator akan mengirim nomor token via whatApp pelanggan. Ini sangat mudah dan memanjakan pelanggan,” katanya.
Sementara itu eks Kepala Dinas PU Tarukimi Siak Irving Kahar Arifin mengaku sangat bersyukur begitu mendapat informasi program air murah yang dicetuskannya mendapatkan skor tertinggi di Siak.
“Alhamdulillah, saya bersyukur dan senang sekali, karena yang kami lakukan sebenarnya untuk memberikan air murah dan pelayanan prima kepada masyarakat,” katanya.
Irving menceritakan, ide ini tercetus awalnya mengurangi tunggakan pembayaran restribusi air bersih atau air minum dengan sistem token air. Penggunaan token ini sama dengan token listrik, memasukkan nomor ke water meter di rumah masing-masing.
“Yaitu dengan membeli token dan mengisinya pada water meter yang dipasang oleh UPTD SPAM,” katanya.
Kelebihannya dari inovasi ini adalah tidak ada biaya beban atau abonement air. Penggunaannya bisa dimanfaatkan seefisien mungkin.
“Terhadap Pemkab Siak, token air ini bisa memperoleh PAD diawal dan tentunya tunggakan air yang selama ini akan dapat dikurangi,” ujarnya. (WU)