Penghulu Dayun: Untuk Apa Menangkan Alfedri, Tak Ada Untungnya Selama Ini Siak


Percakapan oknum penghulu di grup WhatsApp tersebar di media sosial 



SIAK (NU) - Penghulu Kampung (Kades) Dayun, Nasa Nugrik mengatakan tidak ada untungnya memenangkan Alfedri, baik bagi dirinya maupun bagi kampung yang dia pimpin.

 “Bukan awak nak menangkan Alfedri, Sayo untuk apo menangkan beliau, untuk sayo dan kampung sayo ajo tak ado untung nyo slamo ni,” ujar Nasa Nugrik, Senin (17/3/2025) pagi. Ia mengatakan itu saat ditanya terkait para penghulu kampung se -Kabupaten Siak yang berencana mengadakan buka puasa bersama di lokasi Pemungutan Suara Ulang (PSU).

 Pembahasan rencana ini terungkap di dalam WAG PENGHULU Se-KAB.SIAK yang tangkapan layarnya beredar luas ke masyarakat. Dalam percakapan WAG itu, Nasa Nugrik mengusulkan Bukber digelar di lokasi PSU pada 20 Maret. Usulan itu langsung disambut Suroso Hadi, penghulu kampung Kumbara Utama, Kecamatan Kerinci Kanan.

 “Di lokasi PSU kito buat, biar samo-samo ikut meramaikan PSU kito, tanggal 20 (Maret) besok yok,” tulis Nasa di WAG.

 Usulan Nasa langsung disambut Suroso Hadi, penghulu kampung Kumbara Utama, Kecamatan Kerinci Kanan.

 “Ya saya setuju, tolong bantu carikan tempat dan uborampe terkait giat ini gaes,” tulis Suroso. 

 Setelah mereka merencanakan buka puasa di lokasi PSU, percakapan mereka mengarah kepada dukungan salah satu Paslon. Hal tersebut jelas ditulis Budiono, merujuk kepada Nurhadi Budiono, Penghulu Kampung Jayapura, lokasi PSU.

 “Bapak Alped (Alfedri) taraweh pada sibuk wartawan, laa ibuk ini door to door, senyap aja wartawan/LSM,” tulis Budiono.

 Kemudian dibalas dengan lucu lagi oleh penghulu Amzi agar hal itu diangkat jadi berita lalu kirim ke media pro Alfedri.

 “Angkat jadikan berita kirim ke rekan-rekan media yang pro sama Pak Fed, selama ini mereka selalu bilang di dzolomi dan terdzolimi padahal itu hanya cara mereka untuk menarik simpati, karena sesungguhnya Pak Fed yang didzolimi oleh buzzer dan pemberitaan yang miring yang mereka giring ke masyarakat kita,” katanya.

. Padahal Paslon 02 Afni turun ke lokasi PSU karena aktivitas Alfedri-Husni tidak terbendung lagi di lokasi PSU. Mulai dari awal pasca-putusan MK, dari menghadiri RA Alzaitun, diam-diam salat tarawih di lokasi, safari Ramadan hingga potong sapi dan dibagi-bagikan ke masyarakat di lokasi PSU. 

Melihat hal itu, Afni pun akhirnya turun ke lokasi untuk door to door dan buka puasa bersama relawannya, namun dipersekusi. Para penghulu kampung ini tampaknya tidak melihat rangkaian peristiwa secara utuh. Mereka sudah terlalu subjektif dan itu jelas karena kepentingan politik. Namun demikian, Nasa Nugrik malah menuduh Nurhadi Budiono sebagai biang kerok untuk rencana buka bersama ini. 

 “Dimulai dari Budiono yang buka masalah PSU. Dio pemantik apinyo,” ujar Nasa.

 Sementara dia mengaku hanya sekadar memberi ide untuk Bukber di lokasi PSU.

 “Sebab lagi banyak bahas PSU di group itu, datang Bang Jait nanyo Bukber, mako spontan awak jawab, di lokasi PSU ajo,” kilahnya.

 Tidak hanya itu, Nasa juga mengirim tangkapan layar percakapan WAG di grup itu. Ia meminta media agar membaca percakapan secara utuh.

 “Baca screenshotnya jangan gagal paham ide awak terkait lokasi Bukber, bukan awak nak menangkan Alfedri. Sayo untuk apo menangkan beliau, untuk sayo dan kampung sayo ajo tak ado untungnyo slamo ni,” pungkas Nasa Nugrik.( ML)
Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama